Ada sesuatu yang magis tentang hujan. Bunyi rintiknya, aroma tanah basah, cahaya lampu jalan yang memantul di genangan air—semuanya seolah menghadirkan dunia baru yang penuh keindahan. Dan bagi sebagian fotografer atau pilot drone, hujan bukan sekadar fenomena cuaca, melainkan kesempatan emas untuk menciptakan karya visual yang dramatis.

Bayangkan: sebuah drone melayang di udara, menatap kota Jakarta yang berkilau oleh refleksi air hujan, atau merekam sawah yang beruap lembut setelah diguyur gerimis sore. Gambaran itu begitu memikat. Namun, pertanyaannya muncul: apakah aman menerbangkan drone saat hujan?


Drone dan Alam: Dua Dunia yang Sering Bertabrakan

Drone pada dasarnya adalah mesin yang dirancang untuk terbang, sebuah perpaduan antara sains, teknologi, dan seni. Tapi ia bukanlah makhluk hidup yang bisa beradaptasi dengan hujan. Drone terdiri dari:

  • Komponen elektronik sensitif (motor, ESC, flight controller).

  • Baterai lithium yang sangat reaktif terhadap air.

  • Sensor kamera yang tidak tahan kelembapan tinggi.

Hujan—bahkan hanya gerimis tipis—bisa menjadi musuh bagi semua bagian ini. Satu tetes air yang merembes ke papan sirkuit bisa menyebabkan korsleting. Satu kelembapan berlebih bisa membuat lensa kamera berembun, merusak kualitas gambar, bahkan menghentikan penerbangan.


resiko menerbangkan drone saat hujan

Bahaya Menerbangkan Drone Saat Hujan

  1. Korsleting Elektronik
    Air adalah konduktor. Begitu masuk ke dalam komponen elektronik, ia bisa memicu korslet dan membuat drone mati mendadak di udara. Bayangkan risikonya bila drone jatuh di tengah keramaian.

  2. Baterai Meledak atau Rusak
    Baterai LiPo (Lithium Polymer) sangat sensitif terhadap air. Sekali terkena, baterai bisa membengkak, rusak permanen, bahkan berisiko terbakar.

  3. Kerusakan Kamera dan Sensor
    Kamera drone dirancang untuk merekam dunia dengan jernih. Tapi sekali terkena air, sensor bisa error, lensa bisa berjamur, dan kualitas gambar turun drastis.

  4. Aerodinamika Terganggu
    Propeller yang basah tidak bisa bekerja optimal. Air yang menempel bisa membuat drone kehilangan stabilitas dan daya angkat.

  5. Gangguan Sinyal
    Hujan lebat sering disertai awan tebal dan petir. Kondisi ini bisa mengganggu sinyal GPS maupun transmisi video antara drone dan remote controller.


Apakah Ada Drone yang Bisa Tahan Hujan?

Pertanyaan menarik: bukankah ada teknologi waterproof di kamera ponsel atau jam tangan pintar? Mengapa drone tidak bisa begitu?

Jawabannya: ada, tapi sangat terbatas.

  • Beberapa drone industrial grade seperti DJI Matrice 300 RTK atau SwellPro SplashDrone memang dirancang water-resistant atau bahkan bisa mendarat di air.

  • Namun, drone konsumer populer seperti DJI Mini, Mavic, atau Air series tidak tahan hujan. Produsen bahkan secara eksplisit menuliskan: “Do not fly in rain, snow, or fog.”

Artinya, hanya segelintir drone profesional dengan harga ratusan juta yang bisa beroperasi saat hujan.


Mengapa Tetap Ada yang Nekat?

Ada kalanya keinginan untuk mendapatkan shot sempurna membuat orang nekat. Seorang videografer mungkin membayangkan efek cinematic dari drone yang merekam hujan badai. Seorang petani mungkin ingin tetap memetakan lahannya meski diguyur hujan.

Tapi perlu diingat: setiap penerbangan saat hujan adalah perjudian. Hasilnya bisa memukau, tapi risikonya bisa sangat mahal.


Alternatif Kreatif: Menangkap Suasana Hujan Tanpa Risiko

Bagi yang masih ingin mengabadikan suasana hujan, ada beberapa cara aman:

  1. Terbang Setelah Hujan
    Begitu hujan reda, dunia sering kali terlihat lebih indah. Jalanan berkilau, dedaunan segar, langit penuh awan dramatis. Ini momen terbaik bagi drone.

  2. Gunakan Filter atau Editing
    Dengan filter ND atau efek digital, Anda bisa menambahkan nuansa “basah” tanpa harus benar-benar terbang di tengah hujan.

  3. Gunakan Kamera Darat
    Biarkan drone istirahat. Kamera biasa atau smartphone yang sudah waterproof bisa menangkap detail rintik hujan lebih aman.

  4. Investasi Drone Waterproof
    Jika memang kebutuhan profesional mengharuskan terbang saat hujan, pilih drone industrial yang memang tahan terhadap air.


Perspektif Hukum: Apa Kata Regulasi?

Selain risiko teknis, ada aspek hukum yang tak kalah penting. Peraturan Menteri Perhubungan No. 37 Tahun 2020 tidak spesifik menyebut larangan terbang saat hujan. Namun, aturan keselamatan menyatakan bahwa drone hanya boleh diterbangkan dalam kondisi cuaca baik (VLOS/Visual Line of Sight).

Artinya, menerbangkan drone saat hujan lebat, kabut, atau badai secara teknis sudah melanggar aturan keselamatan penerbangan.

Di luar hukum, ada tanggung jawab moral. Drone bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kepercayaan publik. Jika sebuah drone jatuh karena hujan, bukan hanya pilot yang rugi, tapi juga orang-orang di bawahnya yang bisa terkena dampak.

Seorang pilot drone profesional akan selalu menempatkan keselamatan dan etika di atas ambisi visual.


Kesimpulan: Antara Imajinasi dan Realitas

Menerbangkan drone saat hujan mungkin terdengar romantis. Bayangan hasil rekaman dramatis bisa membuat siapa pun tergoda. Tapi kenyataan teknis dan hukum berkata lain: hujan bukan sahabat bagi drone.

Air, kelembapan, dan badai adalah musuh alami mesin terbang kecil ini. Risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada hasil yang mungkin didapatkan.

Maka, jika Anda adalah seorang pilot drone, baik hobiis maupun profesional, belajarlah untuk berkata: “Tidak, hari ini tidak.” Biarkan drone beristirahat, biarkan hujan menjadi pertunjukan yang dinikmati mata telanjang.

Karena pada akhirnya, keindahan hujan bukan hanya ada di layar kamera, tapi juga dalam rasa yang kita alami secara langsung.