Jenis Output Data Drone dan Bagaimana Mempengaruhi Harga Pemetaan
Table of Contents
Biaya pemetaan drone bukan hanya ditentukan oleh luas area. Ada faktor lain yang sama pentingnya: jenis output data yang kamu minta. Setiap output memiliki workflow berbeda, tingkat kompleksitas pengolahan data yang bervariasi, dan tentu saja implikasi langsung terhadap harga.
Dalam dunia pemetaan, output data ibarat menu restoran: kamu bisa pesan makanan sederhana atau paket lengkap dengan hidangan tambahan. Semakin kompleks menunya, semakin tinggi pula nilainya.
Orthophoto: Fondasi Utama Pemetaan
Orthophoto adalah hasil dasar yang hampir selalu ada dalam setiap proyek drone mapping. Berbeda dengan foto udara biasa, orthophoto sudah melalui proses koreksi geometrik sehingga bebas distorsi dan bisa diukur secara presisi.
-
Format umum: GeoTIFF, COG (Cloud Optimized GeoTIFF).
-
Resolusi umum: 2–10 cm/pixel tergantung ketinggian terbang.
-
Kegunaan: dokumentasi visual, perencanaan awal lahan, monitoring progres konstruksi.
📌 Kenapa murah? Workflow orthophoto relatif standar: foto → stitching → ortorektifikasi → output raster.
👉 Kalau proyekmu hanya butuh peta visual dasar, orthophoto cukup. Nayaka Aerial sering merekomendasikan produk ini untuk pemetaan kavling, area wisata, atau perumahan kecil—hemat biaya tapi tetap presisi.
DEM, DTM, dan DSM: Peta Permukaan dengan Detail Elevasi
Digital Elevation Model (DEM) adalah representasi elevasi permukaan bumi. Tapi, DEM punya “turunan” lain:
-
DSM (Digital Surface Model): mencakup semua objek—pohon, bangunan, jalan.
-
DTM (Digital Terrain Model): hanya permukaan tanah “bersih”, tanpa vegetasi & struktur.
Kegunaan:
-
Analisis aliran air & banjir.
-
Desain infrastruktur: jalan, saluran irigasi, bendungan.
-
Estimasi volume galian dan timbunan.
📌 Kenapa lebih mahal? Karena butuh algoritma klasifikasi titik, filtering noise, dan QC manual. Prosesnya jauh lebih kompleks dibanding sekadar orthophoto.
👉 Misalnya untuk perencanaan jalan di Kulon Progo atau Subang, DEM/DTM jadi syarat wajib. Di Nayaka Aerial, kami selalu pastikan DEM/DTM disertai laporan QC (RMSE, GCP, datum) agar data bisa langsung dipakai konsultan teknis tanpa revisi.
Kontur CAD: Bahasa Ibu Insinyur Sipil
Insinyur sipil, arsitek, dan kontraktor lebih nyaman membaca kontur dibanding raster. Kontur adalah garis yang menghubungkan titik dengan elevasi sama, sehingga memudahkan analisis slope, galian-timbunan, dan desain konstruksi.
-
Format umum: DWG / DXF (AutoCAD, Civil 3D).
-
Interval kontur: 0,25 m untuk detail, 1 m untuk skala luas.
📌 Kenapa ada tambahan biaya? Karena setelah menghasilkan DEM/DTM, data harus dikonversi lagi ke kontur CAD. Proses ini memerlukan QC ketat agar tidak ada garis “palsu” yang bisa menyesatkan desain.
👉 Nayaka Aerial biasa menyarankan output kontur untuk proyek konstruksi besar—jalan tol, kawasan industri, atau bendungan—karena data ini bisa langsung masuk ke software perencanaan sipil tanpa konversi tambahan.
Point Cloud & Mesh 3D: Data Mentah dan Visualisasi yang Hidup
Point cloud adalah kumpulan jutaan titik 3D dengan koordinat XYZ. Dari data ini bisa dibangun mesh 3D, yaitu permukaan padat yang bisa divisualisasikan.
-
Format umum: LAZ (kompresi LAS), OBJ, FBX.
-
Kegunaan:
-
Audit volume stockpile di tambang.
-
Presentasi 3D untuk investor.
-
Integrasi dengan BIM (Building Information Modeling).
-
📌 Kenapa paling mahal?
-
File sangat besar, butuh hardware kuat.
-
Proses klasifikasi (ground, vegetation, building) kompleks.
-
Rendering mesh 3D butuh software khusus.
👉 Meski mahal, point cloud dan mesh memberi “nilai jual visual” yang luar biasa. Nayaka Aerial kerap menggunakannya untuk proyek tambang atau developer yang butuh presentasi megah ke stakeholder. Data teknis + visualisasi = paket lengkap.
Kenapa Output Data Mempengaruhi Harga
Setiap output = tambahan layer pekerjaan:
-
Orthophoto: 2–3 hari kerja.
-
DEM/DTM: +2 hari untuk klasifikasi & QC.
-
Kontur CAD: +1–2 hari untuk konversi & validasi.
-
Point cloud & mesh 3D: bisa 5–7 hari, tergantung luas area.
Dua lahan dengan luas sama bisa punya harga berbeda, hanya karena perbedaan output. Itulah sebabnya, menentukan kebutuhan output sejak awal sangat penting agar harga tetap realistis.
Kesimpulan
Jenis output data adalah salah satu faktor utama yang membentuk harga jasa drone pemetaan. Semakin kompleks output yang diminta, semakin besar effort teknis, dan semakin tinggi biaya.
-
Orthophoto: dasar & murah.
-
DEM/DTM/DSM: detail elevasi, butuh klasifikasi.
-
Kontur CAD: wajib untuk insinyur sipil.
-
Point cloud & mesh 3D: paling mahal, tapi paling powerful.
👉 Kalau kamu masih bingung memilih output sesuai proyek, tim Nayaka Aerial siap membantu dengan Jasa Pemetaan Drone. Konsultasi gratis, bisa menyesuaikan kebutuhan & budget.
Untuk gambaran biaya umum, baca juga artikel utama kami tentang harga jasa drone pemetaan.
Dan jangan lupa, ESA (European Space Agency) menegaskan bahwa pemilihan output data harus mempertimbangkan tujuan akhir, bukan sekadar teknologinya.
FAQ
-
Apakah saya bisa hanya meminta orthophoto?
Bisa, dan biayanya relatif lebih murah. -
Kenapa DEM/DTM lebih mahal daripada orthophoto?
Karena butuh proses klasifikasi titik & filtering data tambahan. -
Apakah kontur CAD wajib untuk semua proyek?
Tidak. Kontur CAD biasanya hanya untuk proyek sipil & konstruksi. -
Berapa lama proses point cloud 3D?
Tergantung luas area, biasanya 3–7 hari kerja. -
Apakah saya bisa memilih kombinasi output?
Bisa, dan paket kombinasi biasanya lebih hemat daripada pesan terpisah.
Tags In
Related Posts
Berita Terbaru
- Jenis Output Data Drone dan Bagaimana Mempengaruhi Harga Pemetaan
- Tren Harga Jasa Drone Pemetaan di Indonesia Tahun 2025
- LiDAR vs Fotogrametri: Kapan Harus Memilih LiDAR?
- Jasa Drone Pemetaan Yogyakarta: Dari Lereng Merapi hingga Pantai Selatan
- Jasa Drone Bandung: Dari Villa Lembang hingga Jalan Tol Kota
Categories
- Berita Drone Indonesia (11)
- Dokumentasi Drone (2)
- Drone Project (7)
- Harga Jasa Sewa Drone DJI (22)
- Inspeksi Drone Lidar (2)
- insta360 (1)
- Jasa Pemetaan/Mapping Drone & UAV (40)
- Jasa Sewa Drone (36)
- Jasa Sewa Drone DJI (1,198)
- Jasa Sewa Drone Jogja (12)
- Pilar Artikel (3)
- Review (4)
- Safety Induction (1)
- Sertifikasi Pilot Drone (1)
- Sewa Drone Pelabuhan (2)
- Uncategorized (3)
- Updated Artikel (3)
