Ada sesuatu yang ajaib tentang drone. Alat kecil ini telah mengubah cara kita memandang dunia—memberi sudut pandang dari langit yang dulu hanya bisa diakses burung atau pilot pesawat. Maka, tidak heran jika banyak orang ingin membawanya ke mana pun mereka pergi, bahkan ke destinasi liburan jauh.

Namun, ada satu pertanyaan yang sering membuat calon penumpang ragu di bandara: “Apakah saya boleh membawa drone ke pesawat?”

Pertanyaan itu sederhana, tapi jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Ada nuansa, ada aturan, ada alasan di balik aturan. Mari kita telusuri dengan sabar, dengan rasa ingin tahu yang sama seperti saat kita menerbangkan drone pertama kali.


Drone di Pesawat: Antara Impian dan Regulasi

Bayangkan Anda akan terbang ke Bali, Raja Ampat, atau bahkan ke luar negeri. Di kepala sudah berputar skenario video dramatis: drone melayang di atas tebing, laut biru membentang, matahari terbenam di cakrawala.

Tapi sebelum sampai pada keindahan itu, Anda harus melewati satu gerbang penting: pemeriksaan bandara. Dan di sanalah, drone bukan lagi sekadar mainan, melainkan benda elektronik yang diawasi ketat.

Alasan utamanya sederhana: baterai. Baterai yang memberi kehidupan pada drone kita bukanlah benda biasa. Ia terbuat dari lithium—bahan yang sangat reaktif dan bisa berbahaya bila salah penanganan.

apakah boleh membawa drone ke pesawat dan baterai


Regulasi Internasional: Apa Kata Dunia?

Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia, sepakat pada satu hal: drone boleh dibawa ke pesawat, tetapi dengan syarat.

  1. Drone bisa masuk kabin sebagai bawaan tangan.

    • Alasannya, lebih aman jika drone berada di dekat Anda daripada tersembunyi di bagasi yang suhunya tidak stabil.

  2. Baterai cadangan harus selalu di kabin.

    • Tidak boleh masuk bagasi terdaftar.

    • Wajib dilindungi agar tidak korslet (misalnya ditutup terminalnya atau disimpan dalam LiPo safe bag).

  3. Kapasitas baterai jadi faktor penentu:

    • ≤100 Wh → aman, boleh dibawa beberapa unit.

    • 101–160 Wh → masih boleh, tapi hanya 2 unit dan harus dengan persetujuan maskapai.

    • >160 Wh → dilarang total.

Aturan ini sejalan dengan ketentuan internasional seperti TSA/FAA di Amerika.


Regulasi di Indonesia: Lebih Spesifik, Lebih Ketat

Di Indonesia, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Surat Edaran AU.201/16/23/DJPU.DKP-2022 yang mengatur secara detail tentang membawa drone di pesawat.

Beberapa poin pentingnya:

  • Baterai harus dilepas dari drone sebelum dibawa ke pesawat.

  • Semua baterai drone wajib masuk bagasi kabin, bukan bagasi terdaftar.

  • Kapasitas maksimal 100 Wh tanpa izin.

  • Baterai 101–160 Wh hanya boleh 2 unit dan memerlukan izin maskapai.

  • Lebih dari itu → ditolak.

Selain itu, disarankan baterai disimpan dengan daya kurang dari 30%, agar risiko reaksi kimia berkurang selama penerbangan.


Kenapa Baterai Jadi Isu Besar?

Baterai lithium itu ibarat jantung drone. Tapi jantung ini rapuh dan mudah “meledak” bila dipaksa. Beberapa insiden kebakaran bagasi pesawat di masa lalu terjadi karena baterai elektronik. Itulah sebabnya bandara tidak main-main dengan aturan ini.

Maka, saat Anda melihat petugas bandara begitu teliti memeriksa baterai, percayalah: itu bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari ritual keselamatan udara.


Tips Praktis Membawa Drone ke Pesawat

Baiklah, setelah paham regulasinya, mari kita bicara praktis. Bagaimana caranya agar perjalanan Anda bersama drone lancar dan tanpa drama?

  1. Gunakan tas pelindung khusus.

    • Hard case atau backpack dengan sekat aman akan memudahkan saat pemeriksaan.

  2. Pisahkan baterai.

    • Lepas dari drone, simpan dalam kantong pelindung anti-korslet.

  3. Labeli kapasitas baterai.

    • Banyak maskapai meminta informasi kapasitas (Wh). Jika tidak tercantum, Anda bisa menghitungnya (Volt x mAh ÷ 1000 = Wh).

  4. Isi daya baterai <30%.

    • Cara ini sering jadi syarat tak tertulis, dan jelas lebih aman.

  5. Cek kebijakan maskapai.

    • Setiap maskapai bisa punya detail tambahan, misalnya jumlah unit maksimal.


Bagaimana Jika Nekat?

Katakanlah Anda mengabaikan aturan, menyimpan baterai di bagasi, atau membawa unit berkapasitas di atas 160 Wh. Apa risikonya?

  • Drone atau baterai bisa disita di bandara.

  • Anda bisa ditolak boarding.

  • Dalam kasus ekstrem, ada sanksi hukum karena membahayakan penerbangan.

Mungkin terdengar menakutkan. Tapi, aturan ini dibuat bukan untuk menghalangi, melainkan untuk melindungi semua orang di pesawat—termasuk Anda sendiri.


Alternatif: Gunakan Layanan Profesional

Jika Anda ingin menghindari ribetnya mengurus regulasi, terutama untuk proyek besar atau perjalanan bisnis, pertimbangkan untuk memakai layanan jasa sewa drone profesional. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot membawa drone sendiri, karena operator berlisensi sudah menyediakan perangkat sesuai regulasi.


Perspektif Lain: Drone sebagai Teman Perjalanan

Mari kita berhenti sejenak dari semua angka dan aturan. Coba bayangkan: drone Anda, kecil, ramping, duduk diam di dalam tas, menunggu giliran untuk terbang di tempat yang baru.

Ada sesuatu yang puitis tentang itu. Ia adalah teman perjalanan yang sabar. Ia tidak keberatan menunggu sampai semua aman, sampai Anda melewati imigrasi, sampai langit tujuan terbuka untuknya.

Dengan cara itu, membawa drone ke pesawat bukan sekadar logistik. Itu adalah bagian dari ritual perjalanan—sama seperti mengemas baju, paspor, dan doa agar perjalanan lancar.


Kesimpulan: Ya, Boleh, dengan Bijak

Jadi, apakah boleh membawa drone ke pesawat?
Jawabannya: ya, boleh.

Tapi, seperti banyak hal dalam hidup, jawabannya datang dengan syarat: baterai harus sesuai kapasitas, disimpan di kabin, dipisahkan dari drone, dan dibawa dengan hati-hati.

Mengabaikan aturan berarti mempertaruhkan keselamatan banyak orang. Namun, mematuhinya berarti Anda bisa tiba di tujuan dengan tenang—dan siap menerbangkan drone Anda di langit yang baru, dengan rasa syukur penuh.

Karena pada akhirnya, perjalanan bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga tentang cara kita menghormati perjalanan itu sendiri. Dan membawa drone dengan bijak adalah salah satu caranya.